Banner 468 x 60px

 

Wednesday, February 7, 2018

Artikel Lichenes

1 comments
Lichenes



Lichen bukanlah jenis lumut, tetapi gabungan antara dua macam organisme yang hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang biru (bakteri hijau biru/Cyanobacteria) dengan jamur. Penyatuan jamur dengan ganggang tersebut sangat sempurna sehingga terlihat sebagai satu jenis organisme tunggal. Oleh karena itu, simbiosis antara dua organisme tersebut diberi nama spesies baru. Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Lumut kerak bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu. Jamur pada liken berfungsi mengokohkan tubuhnya dan menghisap air atau zat makanan. Sedangkan ganggang, berfungsi melakukan fotosintesis. Simbiosis antara kedua jenis tumbuhan tersebut bersifat simbiosis mutualisme. Saat ini lebih dan 25.000 spesies lichen sudah diidentifikasi. Pada umumnya, lichen berwarna biru kehijauan, namun ada pula yang berwarna oranye. Warna tersebut disebabkan oleh adanya pigmen fotosintesis yang dimiliki ganggang.
Bila diamati menggunakan mikroskop, lichen terlihat jelas terdiri atas hifa jamur dan sel ganggang. Interaksi antara kedua jenis organisme tersebut terjadi karena masing-masing organisme membutuhkan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi sendiri. Ganggang mampu menyediakan makanan untuk jamur. Ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur. Sementara itu, jamur dapat memberikan lingkungan dan perlindungan untuk kehidupan ganggang. Susunan hifa jamur memungkinkan terjadinya pertukaran udara, menahan air dan garam-garam mineral, serta melindungi ganggang dari sengatan cahaya matahari. Berikut ini merupakan ciri-ciri yang terdapat pada Lichenes, yaitu :
a.       Lichenes di bagian tubuh atau sering disebut thallus yang secara vegetative ini hampir sama dan mirip dengan alga dan jamur. Pemanjangan secara vegetatif dari tubuh adalah hifa, kalau kita perhatikan bagian permukaan dari hillus lichen selalu ditempati oleh alga.
b.      Thallus berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan, beberapa jenis spesies ada yang berwarna kuning, orange, coklat, atau merah dengan habitat yang bervariasi.
c.       Secara garis besar susunan anatomi Lichenes dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu lapisan luar atau korteks (mengandung sel-sel jamur), lapisan gonidium (lapisan yang mengandung alga), dan lapisan empulur (lapisan yang mengandung sel-sel jamur yang tidak rapat untuk menyimpan cadangan air dan tempat perkembangbiakan).
d.      Menurut bentuk pertumbuhannya terbagi atas empat tipe, yaitu:
-          Krustose, jika thallus berbentuk seperti kerak (kulit keras), berukuran kecil, datardan tipis.
-          Foliose, jika thallus berbentuk seperti daun, thallusnya datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang berkerut berputar.
-          Fructicose, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai atau pita, thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu, daun-daunan, atau cabang pohon.
-          Squamulose, memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus disebut squamulus berukuran kecil saling bertindih dan memiliki struktur tubuh buah disebut podetia.
e.       Siklus hidup dari lichen itu sangat mudah, dia dapat tahan terhadapt kekeringan dalam kurun waktu yang lama. Lichen menjadi kering disebabkan panas terik matahari kemudian hidup lagi setelah turunnya hujan.
f.        Tubuh buah baru di lichen mulai tumbuh setelah mengalami vegetasi selama bertahun tahun hal ini disebabkan karena pertumbuhan thallus itu sendiri sangat lambat.
Lichen dapat hidup pada habitat yang sangat ekstrem, misalnya pada lahan bekas aliran lahar gunung berapi, di gurun, di hutan bekas terbakar, batu-batuan, menempel pada pohon-pohon, bahkan di daerah kutub yang bersuhu sangat dingin.
Beberapa lichen dapat menghasilkan zat kimia dan zat asam yang dapat melapukkan batu-batuan hingga menjadi tanah.Oleh karena itu, lichen merupakan organisme perintis. Lichen memungkinkan tumbuhan lain, seperti lumut dan paku, tumbuh di lahan baru. Lichen mengawali terjadinya suksesi, yaitu proses perubahan struktur jenis organisme yang hidup di dalam suatu komunitas.
Beberapa jenis lichen sangat peka terhadap polusi udara, misalnya Usnea sp. (lumut janggut). Lumut ini dapat digunakan sebagai indikator polusi udara di suatu daerah. Bila di suatu daerah masih ditemukan lichen yang hidup, berarti udara di daerah tersebut belum terpolusi.
Lichen memiliki bentuk yang berbeda-beda, antara lain frutikosa (seperti semak), foliosa (lembaran seperti daun), krustosa (seperti kerak atau olesan cat) dan skuamulosa (bersisik, peralihan antara lichen foliosa dan krustosa).
-          Usnea berbentuk frutikosa (seperti semak), hidup menempel di pohon-pohon yang tumbuh di daerah berudara sejuk dan tidak terpolusi.
-          Parmelia, berbentuk foliosa (lembaran seperti daun), hidup menempel pada kulit pohon.
Reproduksi tumbuhan Lichenes berlangsung secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).
-          Reproduksi Vegetative (aseksual)
Perkembangan vegetative sering disebut juga perkawinan secara tidak langsung. Perkembangbiakan ini dapat terjadi melalui :
a. Fragmentasi (pemisahan bagian tubuh)
b. Isidia (thallus terlepas dari induknya dan kemudian tumbuh di tempat yang baru sebagai individu yang baru, faktor lingkungan sangat mempenaruhi pertumbuhan ini).
c. Soredia ( sel ganggang membelah kemudian benang-bennag miselium menyeliutinya menjadi satu badan kemudian lepas dari induk pertamanya. Dengan robeknya dinding thallus, soredium tersebar dan akan tumbuh lichens baru).
-          Reproduksi Generative (seksual)
Perkembangbiakan seksual pada lichens ini harus dengan unsur jamur yang  terdapat pada tubuh lichen. Bila kelompok jamur mengalami pertumbuhan hal tersebut juga akan diikuti dengan perkembangan seksual lichen.
Golongan Fungi yang biasanya membentuk lichen adalah Ascomycetes atau Basidiomycetes. Sedangkan golongan alga yang biasanya membentuk lichen adalah Cyanophyceae atau Chlorophyceae. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan gambar dibawah, ada alga yg berwarna hijau yg dikelilingi fungi yg berwarna putih. Alga dan fungi yg bersimbiosis seperti ini disebut lichen. Jadi lichen itu sebenarnya terdiri dari dua jenis makhluk hidup yaitu fungi dan lichen.
Secara garis besar susunan anatomi lumut kerak dibedakan menjadi tiga lapisan, antara lain :
1.      Lapisan Luar (korteks) : lapisan yang tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap tumbuh.
2.      Lapisan Gonidium : merupakan lapisan yang mengandung ganggang dan menghasilkan makanan dengan berfotosintesis.
3.      Lapisan Empulur : lapisan yang tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat berfungsi untuk menyimpan cadangan air dan tempat terjadinya perkembangbiakan.
Pada lumut kerak berdaun (feliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substrat atau yang disebut dengan rizoid. Menurut bentuk pertumbuhannya, lumut kerak terbagi menjadi empat tipe yaitu:
1.      Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras), berukuran kecil, datar dan tipis. melekat erat pada substratnya (batu, kulit pohon atau tanah). Contohnya : Physcia, Graphis scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau Pleopsidium.









                                       Haematomma accolens dan Acarospora

Lichen krustos yang tumbuh terbenam di dalam batu hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan yang biasanya disebut endolitik.
2.      Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Thallusnya datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan bawah berbeda. Lichenes ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Rhizines ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan. Contohnya : Umbillicaria, Parmelia, Xantoria, Physcia, Peltigera.










                                       Umbillicaria, Parmelia, Xantoria, Physcia dan Peltigera.
3.      Frutikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai atau pita. Thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu, daun-daunan atau cabang pohon. Contohnya : Usnea longissima







                                  Usnea longissima , Ramalina stenospora dan Cladonia perforata
4.      Squalumose, Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh buah yang disebut podetia. Contoh : Psora pseudorusselli, Cladonia carneola



                              Psora pseudorusselli dan Cladonia cameola
Klasifikasi dilihat berfariasi mulai dari thallus, bagimana bersimbiosis dan tipe pembentukan tubuh buah
1.      Dilihat dari komponen penyusun
a.       Ascolichenes.
-          Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetes, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peristesium.
-          Cendawan penyusunnya tergolong Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh buah berupa aphothecium yang berumur panjang.
-          Dibangun oleh komponen algae dari familia Mycophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa gelatin.
-          Meliputi lima ordo, yaitu: Calicales, Graphidales, Cyanophilales, Leanorales, dan Caloplacales.
b.      Basidiolichenes
-          Berasal dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophiceae. Basidiomycetes yaitu dari familia Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella, dan Dyctionema. Mycophiceae berupa filament yaitu: Scytonema dan tidak berbentuk filament yaitu Chrococcus.
-          Thallus berbentuk lembaran-lembaran.
-          Pada tubuh buah terbentuk lapisan himenium yang mengandung basidium, menyerupai tubuh buah Hymenomycetales.
-          Berguna untuk bahan pembuat obat-obatan, pembuatan zat warna, ada yang dapat dimakan, ada pula yang beracun. Contoh: Cora pavonia, Rocellatinctoria untuk pembuatan laksmus.
c.       Homoimerus
Sel alga dan hifa jamur tersebar meratap ada thallus. Komponen alga mendominasi dengan bentuk seperti gelatin, termasuk dalam Mycophyceae. Contoh: Ephebe, Collema, Collema coccophorum (contoh homolmerus).
d.      Heteromerous
Sel alga berbentuk terbatas pada bagian atas thallus dan komponen jamur menyebabkan terbentuknya thallus, alga tidak berupa gelatin Chlorophyceae. Contoh: Parmelia, Rhizocarp ongeographicum (contoh crustaceus).
Tumbuhan Lichenes memiliki bermacam-macam kegunaan dan bahaya, yaitu sebagai berikut :
1.      Lichenes sebagai bahan makanan
Thallus dari lichenes  belum digunakan sebagai sumber makanan secara luas, karena lichenes memiliki suatu asam yang rasanya pahit dan dapat menimbulkan gatal-gatal, khususnya asam fumarprotocetraric. Asam ini harus dibuang terlebh dahulu dengan merebusnya dalam soda.Tanaman ini mempunyai nilai, walaupun tidak sama dengan makanan dari biji-bijian. Pada saat makanan sulit didapat, orang-orang menggunakan lichenes sebagai sumber karbohidrat dengan mencampurnya dengan tepung. Di Jepang disebut Iwatake, dimana Umbilicaria dari jenis foliose lichenes digoreng atau dimakan mentah. Lichenes juga dimakan oleh hewan rendah maupun tingkat tinggi seperti siput, serangga, rusa dan lain-lain. Rusa karibu menjadikan sejumlah jenis lichenes sebagai sumber makanan pada musim dingin, yang paling banyak dimakan adalah Cladina stellaris. Kambing gunung di Tenggara Alaska memakan lichenes dari jenis Lobaria linita.
2.      Lichenes sebagai obat-obatan
Pada abad pertengahan lichenes banyak digunakan oleh ahli pengobatan. Lobaria pulmonaria digunakan untuk menyembuhkan penyakit paru-paru karena Lobaria dapat membentuk lapisan tipis pada paru-paru. Selain itu lichenes juga digunakan sebagai ekspektoran dan obat liver. Sampai sekarang penggunaan lichenes sebagai obat-obatan masih ada.
Dahulu di Timur Jauh, Usnea filipendula yang dihaluskan digunakan sebagai obat luka dan terbukti bersifat antibakteri. Senyawa asam usnat (yang terdapat dalam ekstrak spesis Usnea) saat ini telah digunakan pada salep antibiotik, deodoran dan herbal tincture. Spesies Usnea juga digunakan dalam pengobatan Cina, pengobatan homeopathic, obat tradisional di kepulauan Pasifik, Selandia Baru dan lain benua selain Australia.
Banyak jenis lichenes telah digunakan sebagai obat-obatan, diperkirakan sekitar 50% dari semua spesies lichenes memiliki sifat antibiotik. Penelitian bahan obat-obatan dari lichenes terus berkembang terutama di Jepang.
3.      Lichenes sebagai antibiotik
Substrat dari lichenes yaitu pigmen kuning asam usnat digunakan sebagai antibiotik yang ampu menghalangi pertumbuhan mycobacterium. Cara ini telah digunakan secara komersil. Salah satu sumber dari asam usnat ini adalah Cladonia dan antibiotik ini terbukti ampuh dari penisilin.  Selain asam usnat terdapat juga zat lain seperti sodium usnat, yang terbukti ampuh melawan kanker tomat. Virus tembakau dapat dibendung dan dicegah oleh ekstrak lichenes yaitu : lecanoric, psoromic dan asam usnat.
4.      Kegunaan lain dari lichen
Dari hasil ekstraksi Everina, Parmelia, dan Ramalina diperoleh minyak. Beberapa diantaranya digunakan untuk sabun mandi dan parfum. Di Mesir digunakan sebagai bahan pembungkus mummi dan campuran buat pipa cangklong untuk merokok, khususnya Parmelia audina yang mengandung asam lecanoric.
Ekstrak lichenes dapat juga dibuat sebagai bahan pewarna untuk mencelup bahan tekstil. Bahan pewarna di ekstrak dengan cara merebus lichenes dalam air, dan sebagian jenis lain diekstrak dengan cara fermentasi lichenes dalam amonia. Parmelia sulcata digunakan untuk pewarna wol di Amerika Utara.
Evernia prunastri yang tumbuh di ranting pohon oak di Utara California. Spesies ini di diproduksi secara komersial di Eropa dan dikirim ke Prancis untuk industri parfum
5.      Lichenes yang berbahaya
Pigmen kuning yang berasal dari jenis Usnea dan Everia dapat menyebabkan alergi pada kulit dan menyebabkan gatal-gatal. Abu soredia yang melekat pada kulit akan menimbulkan rasa gatal. Lichen serigala atau Letharia vulpina adalah lichen beracun. Dari namanya menggambarkan kegunaannya secara tradisional di bagian utara Eropah sebagai racun untuk serigala. Bangsa Achomawi menggunakannya (kadang-kadangdicampur dengan bisa ular) untuk membuat panah beracun. Walaupun demikian, suku Blackfoot dan Okanagan-Colville memakai Letharia sebagai teh obat.

Sumber :


1 comments:

ondejacynth said...

How to get to Mbet casino in Chennai using internet
How to get to Mbet casino 정읍 출장마사지 in Chennai using 태백 출장마사지 internet When you do you want to 오산 출장안마 check with Mbet, you 울산광역 출장마사지 need to 안성 출장안마 go to

Post a Comment

 
Biologi Ganesha © Alstonia Scholaris 2018