Banner 468 x 60px

 

Wednesday, February 7, 2018

Pengertian dan Ciri-ciri Gymnospermae

1 comments
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, tersebar dari Sabang hingga ke Merauke. Sebagian besar dari pulau-pulau tersebut merupakan pulau-pulau berukuran kecil yang memiliki keanekaragaman tumbuhan, hewan, jasad renik yang tinggi. Hal ini terjadi karena keadaan alam yang berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, bahkan dari satu tempat ke tempat lainnya dalam pulau yang sama. Sistem perpaduan antara sumber daya hayati dan tempat hidupnya yang khas itu, menumbuhkan berbagai ekosistem, yang masing-masing menampilkan kekhususan pula dalam kehidupan jenis-jenis yang terdapat didalamnya, diantaranya adalah ekosistem hutan.
Indonesia terletak di daerah tropik, sehingga hutan yang ada bertipe hutan tropik. Hutan ini sangat beranekaragam terhadap tipe, komposisi maupun strukturnya. Keanekaragaman ini merupakan fakta dan gejala yang dapat diamati baik dari segi ukuran, bentuk, warna, struktur, fungsi, perawakan, lama tumbuhan dan tanggapan terhadap faktor lingkungan. Variasi yang terjadi dapat disebabkan adaptasi, mutasi, modifikasi, perkembangan tumbuhan, faktor lingkungan dan genetika. Sistematika merpakan ilmu yang mempelajari tentang macam-macam dan keanekaragaman organisme serta hubungan kekerabatannya. Sistematika juga menguraikan tentang takson dan perkembangan klasifikasi.
Pengertian tumbuhan tingkat tinggi adalah kelompok tumbuhan yang tingkat perkembangannya sudah tinggi dimana tumbuhan tersebut sudah memiliki batang, akar, dan daun sejati. Antara batang, akar, dan daunnya sudah dapat dibedakan dan sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Tumbuhan tingkat tinggi bernapas menggunakan stomata (pada daun), lentisel (pada batang) dan epidermis (pada akar).
Yang termasuk kelompok tumbuhan tingkat tinggi adalah semua tumbuhan berbiji yang memiliki organ berupa biji sebagi cikal bakal anak atau calon tumbuhan baru. Contoh tumbuhan tingkat tinggi adalah : apel, anggur, rambutan, belimbing, cempedak, duku, durian, jambu, kiwi, lengkeng, manggis, markisa, pepaya, sawo, terong, tomat dsb.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi, dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi atas dua takson yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Adapun ciri-ciri bangsa tumbuhan berbiji (spermathophyta) adalah menghasilkan biji, didalam biji terdapat embrio, mengalami penyerbukan, organ tubuhnya sudah sempurna (sudah memiliki akar, batang, dan daun secara lengkap), sporofitnya merupakan tanaman utama, sedang gametofitnya mengalami reproduksi, dan kandungan lembaganya ajan berubah menjadi biji. Selain itu tumuhan tersebut memiliki ciri-ciri berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang, memiliki tinggi yang bervariasi,  serta memiliki perawakan yang juga bervariasi, ada yang berupa pohon, perdu, semak, dan lain-lain.
1.2.Rumusan Masalah

1.2.1           .      Apakah ciri-ciri umum dari Gymnospermae ?
1.2.2           .      Apasajakah kelas-kelas dari Gymnospermae ?
1.2.3     .     Apasajakah contoh tumbuhan yang dikenal secara umum dari masing-masing kelas Gymnospermae berserta ciri khasnya?
1.3.Tujuan
1.3.1            .      Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari Gymnospermae.
1.3.2            .      Untuk mengetahui kelas-kelas dari Gymnospermae.
1.3.3            .      Untuk mengetahui contoh tumbuhan yang dikenal secara umum dari masing-masing kelas                  Gymnospermae beserta ciri khasnya.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ciri-Ciri Umum Gymnospermae
Gymnospermae merupakan anggota dari kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang dikelompokkan ke dalam tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Disebut sebagai tumbuhan berbiji terbuka karena bijinya tidak dilindungi oleh daun buah (karpel). Tumbuhan dari kepompok ini berupa semak-semak atau pohon-pohon yang berbatang keras dan berkayu. Ciri-ciri dari tumbuhan ini ialah memiliki akar tunggang, berbatang tegak, banyak percabangan, belum memilki bunga sesungguhnya, fertilisasi tunggal, dan penyerbukannya dibantu oleh angina (Anemogami).
Adapun ciri-ciri umum yang dilihat dari segi morfologi Gymnospermae yaitu mempunyai akar, batang, dan daun sejati, berakar tunggang, batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu, dan tumbuh tegak ke atas, berdaun sempit, tebal dan kaku seperti jarum, tulang daun tidak beraneka ragam atau tidak bervariasi, bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah, bakal tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium), megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas), sporofil jantan dan betina terpisah, tidak mempunyai bunga sejati, tidak memiliki mahkota bunga, bunga berupa strobilus yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah yang berisi sel kelamin jantan pada stroobilus jantan dan sel telur pada strobilus betina, bakal biji berada diluar sehingga tidak dapat dilindungi daun buah, tumbuhan heterospora yaitu dapat menghasilkan dua jenis spora, spora yang satu berupa megaspora yang membentuk gamet, sedangkan spora yang kedua berupa mikrospora menghasilkan serbuk sari.
Kemudian ciri-ciri umum yang dilihat dari segi anatomi Gymnospermae adalah batang berkambium dan mepunyai floeterma atau sarung tepung yaitu endodermis yang mengandung zat tepung, akar berkambium dan mempunyai kaliptra, berkas pembuluh angkut belum berfungsi secara sempurna karena masih berupa tracheid, dan pembuahan tunggal selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan relatif lama.
2.2. Klasifikasi Gymnospermae
2.2.1. Kelas Cycadinae
Kelas Cycadinae juga dikenal sebagai Sikas, kelompok tanaman pertama kali muncul pada periode Carboniferous sekitar 320 juta tahun yang lalu, dan mereka sebenarnya tanaman darat yang dominan ketika dinosaurus menjelajahi bumi. Tinggal di daerah subtropis dan tropis, mereka seperti pohon sawit dan biasanya memiliki batang yang besar dan tingginya bisa mencapai 18 meter atau lebih. Saat ini, ada 9 genera dan sekitar 100 spesies Cycadinae.
Kelompok tanaman dianggap memiliki pertumbuhan sekunder yang baik, yang pada dasarnya berarti mereka dapat meningkatkan lebar serta panjang. Serbuk sari dan benih Kerucut sikas ditanggung pada tanaman yang berbeda, yang berarti ada tanaman jantan dan betina. Kerucut laki-laki yang microsporophylls dengan berbagai microsporangia sementara kerucut perempuan megasporophylls dengan lebih dari satu bakal biji.
Setelah deposisi serbuk sari dekat mikropil di ovula, perkecambahan terjadi dan tabung polen berkembang, menyerap nutrisi yang tumbuh dekat Arkegonium tersebut. Tabung kemudian meledak dan satu sperma motil tunggal dilepaskan. Oleh karena itu, dalam kasus Cycadinae butir serbuk sari tidak membawa sperma langsung ke sel telur.
Adapun ciri-ciri umumnya yaitu :
1.      Habitusnya menyerupai palma, seperti kelapa sawit, berkayu.
2.      Batang, berkayu, terdapat penebalan sekunder kadang-kadang disebabkan oleh beberapa kambium yang berbentuk lingkaran, tumbuhan tumbuh keatas (tegak), tidak atau sedikit bercabang.
3.      Daun, majemuk, pertulangan daun sejajar, daun lebar menyiirip ganda 2, roset batang, seperti berulang, tersebar dengan sisik berisi getah, ujung daun muda bercabang, tersusun sebagai tajuk di pucuk pohon.
4.      Bunga, terminal atau lateral, besar, berkelamin tunggal, telanjang. Bunga jantan berbentuk kerucut, benang sari banyak, menjari ke arah dorsal atau melebar dan meruncing bagian ujung dengan banyak trakea. Bunga betina banyak terbuka,, bagian bawah melebar dan dibagian ujung berbentuk perisai dengan 2-8 bakal biji lateral.
5.      Biji besar dengan kotiledon dua (terdapat pada bunga betina).
6.      Akar, serabut.
Tumbuhan ini banyak tersebar di daerah tropis dan subtropis. Salah satu tumbuhan yang sangat kita kenal yaitu Pakis Haji (Cycas rumpii Miq). Pakis Haji empelurnya banyak mengandung amilum, kulit batang kayu, biji muda dan getahnya dapat dijadikan menjadi obat. Spesies lainnya Cycas siamensis Miq dijadikan sebagai tanaman hias. Cycas circinalis L. mengandung glikosida pakoein yang beracun.
2.2.2. Kelas Coniferae
Coniferinae juga dikenal sebagai tumbuhan runjung, diketahui telah bertahan sejak periode Karbon Akhir sekitar 290 juta tahun yang lalu. Menjadi yang terbesar dan paling beragam dari semua jenis gymnosperma, kelompok terdiri dari sekitar 50 genera dan 550 spesies. Tanaman dalam kelompok ini biasanya sangat tinggi dan bisa mencapai lebih dari 100 meter. Contohnya termasuk pohon pinus, firs, dan cemara, semua memiliki nilai ekonomi yang besar.
Pinus, atau pohon-pohon pinus, mungkin yang paling akrab bagi kita diantara kelompok coniferinae. Dengan sekitar 90 spesies, pohon-pohon pinus memiliki luas batang yang menunjukkan pertumbuhan sekunder dan daun yang lancip seperti jarum, salah satu dari beberapa fitur tahan kekeringan. Tanaman ini biseksual saat kecil, kerucut laki-laki berkerumun di cabang-cabang yang lebih rendah dan besar, kerucut perempuan soliter pada cabang atas.
Serbuk sari sangat berkurang dengan kantung udara besar, memberikan kepadatan rendah dan dengan demikian meningkatkan penyebaran angin. Tabung polen dari tumbuhan runjung pembuangan sperma langsung ke dalam sitoplasma di mana lebih dari satu sel telur dibuahi, biasanya satu yang berkembang.
Adapun ciri-ciri umumnya, yaitu :
1.      Habitus: semak rendah, tetapi umumnya pohon, bentuk dapat sangat besar dan biasanya selalu berwarna hijau sepanjang tahun.
2.      Batang, struktur batang sama dengan dikotil. Kebanyakan dioecious tetapi banyak pula yang monoecious dan sedikit yang strobilinya biseksual.
3.      Daun bentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea lepas, tiap sisik dengan dua biji sayap.
4.      Strobilus, strobilus jantan dan betina umumnya dalam satu pohon, strobilus jantan lebih kecil dari strobilus betina (berkayu) dan terletak aksilaris, strobilus jantan umumnya terminal pada sirung pendek dengan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersusun dalam suatu spiral. Strobilus betina umumnya aksilaris dengan banyak sisik-sisik penutup berbentuk spiral.
5.      Biji, berbentuk sayap pada setiap sisik stobilus. Penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan angin, serbuk sari dengan dua gelembung udara, kotiledon banyak.
6.      Buah berbentuk kerucut.
Tumbuhan ini terdiri dari 9 marga dengan 215 spesies diseluruh dunia, salah satu contohnya Pinus merkusii.
Pohon pinus banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus disebut juga dengan evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. sedangkan damar digunakan untuk minyak terpenting dan obat-obatan. Selain itu, beberapa spesies dari kelas ini dapat dijadikan tanaman hias.
2.2.3. Kelas Gnetinae
Hanya ada tiga genera yang masih ada dan sekitar 70 spesies Gnetinae. Tiga genera disebut Gnetum, Ephedra dan Welwitschia dan masing-masing sangat berbeda baik dalam struktur dan cara mereka bereproduksi. Dalam kasus Gnetophyta, tabung pollen juga melepaskan sperma langsung ke dalam sitoplasma telur.
Gentum adalah sekelompok pohon tropis dan tanaman merambat dengan daun kasar besar yang memiliki lamina yang luas dan bersih seperti pembuluh darah. gentum memiliki sekitar 30 spesies. kerucut jantan pada dasarnya adalah lapisan microsporangia dan ovula yang diaborsi sementara Strobilus betina terdiri dari susunan melingkar bakal biji. Tidak ada Arkegonium yang dibentuk pada tanaman ini.
Sekitar 35 spesies Ephera semak tropis dengan skala kecil seperti daun dan tampaknya disambung batang. Mereka terdiri dari tanaman jantan dan betina terpisah dengan kerucut muncul sebagai rangkaian bracts dan Arkegonium terbentuk dalam ovula. Mirabilis Welwitschia, satu-satunya spesies yang masih ada dari Welwitschia, ditemukan di daerah kering di barat daya Afrika dan itu adalah tanaman yang paling aneh.
Mayoritas tanaman di terpendam di dalam tanah berpasir dengan satu-satunya bagian yang terlihat seperti piringan cekung kayu besar dengan dua daun seperti sabuk. Kerucut Pria tanaman ini kecil dan ditemukan tangkai pendek sementara kerucut perempuan jelas jauh lebih besar dan tidak ada Arkegonium terbentuk dalam hal ini baik. Tanaman dalam kelompok ini adalah benar-benar mengejutkan mirip dengan tanaman berbunga jika dibandingkan dengan gymnosperma lainnya.
Adapun ciri-ciri umumnya, yaitu :
1.      Habitus pohon yang lurus, ada yang berupa perdu, liana (tumbuhan memanjat).
2.      Memiliki banyak cabang (tetapi cabang itu seringkali tidak bersambungan dengan bagian kayu batang, hingga mudah lepas).
3.      Daun tunggal, duduk berhadapan. Berbentuk oval/lonjong dengan urat daun menyirip.
4.      Pada xilem terdapat trakea.
5.      Pada floem tidak memiliki sel pengering.
6.      Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut "bunga".
7.      Batang mempunyai kambium, floeterma (lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati), dan buluh-buluh kayu tanpa saluran resin.
8.      Bunga majemuk bercabang-cabang dikasial (anak payung menggarpu), keluar dari ketiak daun. Ujung bunga majemuk, berbentuk bulir dengan bunga yang berkarang dalam dua daun pelindung yang berlekatan. Bunga jantan dengan tenda bunga berbentuk pembuluh. Bunga betina dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakal biji di dalamnya yang mempunyai dua integumen.
9.      Biji berdaging dibungkus oleh: sarkotesta yang berdaging atau lunak, sklerotesta yang keras, endotesta yang lembut atau tipis.
10.  Manfaat: tumbuhan ini memiliki nilai ekonomis seperti daun muda dan buah untuk sayur, emping, serabut kulit untuk jala, dan lain-lain.
Marga (genus) Gnentum ini lebih dari 30 jenis yang hidup didaerah tropis. Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephendra atau yang dikenal dengan nama Mormon tea atau Ma Huang mengandung zat ephendrin dan pseudo-ephendrin. Zat ini jika diminum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephendra tumbuh diseluruh gurun di dunia.
Gnetum latifolium Bl. Merupakan tumbuhan liana, tangkai dau mengandung air yang dapat diminum. Daun muda dan biji juga dapat di sayur, contoh lain Gnetum tenuifolium Ridl.
2.2.4. Kelas Ginkgoinae
Fosil menunjukkan bahwa Ginkgoinae berawal pada periode Permian 280 juta yang lalu. Namun, sata-satunya yang bertahan dan berevolusi saat ini adalah Ginkgo biloba, alias pohon maidenhair, mudah dikenali karena daun berbentuk kipas dengan pola pembuluh darah dikotomis.
Berbeda dengan kebanyakan gymnosperma, Ginkgo adalah berganti daun dan daunnya jatuh di musim gugur setelah mengaktifkan warna emas yang indah. Sebenarnya tidak ada populasi liar pohon ini yang tersisa di dunia, tetapi mereka telah dibudidayakan di kuil di Cina dan Jepang untuk waktu yang lama. Benih tanaman sering memiliki bau busuk karena asam butirat dalam mantel daging dan karena itu biasanya hanya pohon jantan ditemukan di jalanan. Seperti Sikas, Ginkgo juga menggugurkan daun tapi kerucut jantan dan betina yang sangat berkurang dan tumbuh pada batang pendek.
Pemupukan mungkin tidak terjadi sampai ovula siap dari pohon. Mikropil dari ovula akan mengeluarkan cairan lengket ketika dewasa yang memungkinkan serbuk sari menempel dan kemudian cairan lengket mengering, serbuk sari diambil. Dalam hal ini, dua sperma motil dilepaskan dari tabung polen, yang juga hanya menyampaikan bagian jalan menuju sel telur.
Adapun ciri-cirinya, yaitu :
1.      Mempunyai daun yang berbentuk kapas, tumbuhan berumah dua, gamet jantan motil, dan proses penyerbukan di air.
2.      Strobilus jantan berbentuk kerucut, termasuk pohon meranggas.
3.      Lembaga mempunyai dua kotiledon.
4.      Tulang daun bercabang (menggarpu), dan daun mudah gugur.
5.      Batangnya bercabang-cabang dengan tunas yang pendek.
Contoh Ginkgoinae antara lain Ginkgo biloba (ordo Ginkgoales). Ginkgo adiantoides dan Ginkgo gardneri merupakan jenis Ginkgoinae yang sudah punah dan menjadi fosil.

2.3. Contoh Tumbuhan yang Dikenal Secara Umum Beserta Ciri Khasnya
2.3.1. Kelas Cycadinae
Salah satu contoh tumbuhan yang dikenal secara umum dari kelas Cycadinae adalah Pakis Haji atau Cycas rumphiiCycas rumphii termasuk dalam famili Cycadaceae yang memiliki ciri khas yaitu berupa pohon seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar, daun majemuk, daun berbagi menyirip dengan daun muda menggulung, batang tidak bercabang, berumah dua, strobilus terminalis, uniseksual, strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil, yang tersusun longgar diujung batang. Berikut merupakan klasifikasinya.
Kingdom: Plantae
Divisi: Cycadophyta
Kelas: Cycadopsida
Ordo: Cycadales
Famili: Cycadaceae
Genus: Cycas
Spesies: Cycas rumphii Miq
Gambar terkait   Hasil gambar untuk cycas rumphii academia
2.3.2. Kelas Coniferae
Salah satu contoh tumbuhan yang dikenal secara umum dari kelas Coniferae adalah Pinus atau Pinus merkusiiPinus merkusii termasuk dalam famili Pinaceae yang memiliki ciri khas yaitu berupa pohon berkayu, daun berbentuk jarum, daun dan sisik tersusun spiral, buah berbentuk kerucut silindris dengan panjang 5-10 cm, strobilus berbentuk conus, strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, ukuran strobilus jantan lebih kecil dibantingkan strobilus betina, dan terletak aksilaris. Berikut merupakan klasifikasinya.
Kingdom: Plantae
Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Pinaceae
Genus: Pinus
Spesies: Pinus merkusii
Hasil gambar untuk pinus merkusii  Hasil gambar untuk pinus merkusii
2.3.3. Kelas Gnetinae
Salah satu contoh tumbuhan yang dikenal secara umum dari kelas Gnetinae adalah Belinjo atau Gnetum gnemonGnetum gnemon termasuk dalam famili Gnetaceae yang memiliki ciri khas yaitu berupa liana berkayu, beberapa ada yang tegak, percabangan bersendi, daun sederhana, letaknya berhadapan, menyirip, buah berbentuk jarang dan bagian ujungnya meruncing, biji dilindungi perianth yang berdaging, berumah dua, strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna.
Kingdom: Plantae
Divisi: Gnetophyta
Kelas: Gnetopsida
Ordo: Gnetales
Famili: Gnetaceae
Genus: Gnetum
Spesies: Gnetum gnemon L.
Hasil gambar untuk gnetum gnemon  Hasil gambar untuk gnetum gnemon
Hasil gambar untuk gnetum gnemon
2.3.4. Kelas Ginkgoinae
Salah satu contoh tumbuhan yang dikenal secara umum dari kelas Ginkgoinae adalah Ginkgo bilobaGnetum gnemon termasuk dalam famili Ginkgoaceae yang memiliki ciri khas yaitu daunnya berbentuk kipas, tumbuh dari ujung batang atau cabang. Buah berbentuk bulat, berwarna kuning. Biji terlindungi oleh selapis jaringan lunak yaitu salut biji. Batang lurus dan bercabang. Bentuk daun ¼ bundar, bagian ujung berliku-liku selintas mirip kipas terbuka. Memiliki akar tunggang. Berikut merupakan klasifikasinya. Berikut merupakan klasifikasinya.
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Ginkgophyta
Kelas                      : Ginkgoopsida
Ordo                      : Ginkgoales
Famili                     : Ginkgoaceae
Genus                    : Ginkgo
Spesies                   : Ginkgo biloba L.
Hasil gambar untuk ginkgo biloba







BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.
Mempunyai sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau bercabang-cabang. Akar dan batang berkambium, sehingga selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Strobilus atau kerucut mengandung 2 daun buah (tempat menempel bakal biji), yaitu makrosporangium dan mikrosporangium yang terpisah satu sama lain. Penyerbukan hampir selalu dengan bantuan angin (anemogami). Serbuk sari langsung jatuh pada bakal biji, dengan jarak waktu penyerbukan sampai pembuahannya relatif panjang. Sel kelamin jantan umumnya berupa spermatozoid yang masih bergerak dengan aktif.
Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih bertahan. Tiga divisi yang sudah punah adalah: Bennetophyta, Cordaitophyta dan Pteridospermophyta. Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah: Ginkgophyta, Cycadophyta, Coniferophyta dan Gnetophyta. Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina. Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Manfaat gymnospermae: tanaman hias, bahan industri, sumber makanan dan lain-lain.










DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, dkk. 2005. “Taksonomi Tumbuhan Tinggi”. Malang : Universitas Negeri Malang.
www.plantamor.com (diakses pada tanggal 2 Desember 2017).
http://www.sridianti.com/klasifikasi-gymnospermae.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2017).

http://budisma.net/2014/12/4-kelas-gymnospermae.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2017).

1 comments:

Post a Comment

 
Biologi Ganesha © Alstonia Scholaris 2018